Medan,BUSERBHAYANGKARA86.COM
Kepala sekolah SMA Negeri 2 Medan membuat kebijakan yang di nilai kurang bijak, pasalnya kepala sekolah Marsito seakan akan membuat image negatif terhadap wartawan dan LSM yang berkunjung ke sekolahnya.
Paling tidak itulah tanggapan sekilas yang keluar dari wakil kepala sekolah bidang Humasy Br Damanik.
Menurut nya, kebijakan itu kurang pas, bahkan saya sendiri pernah membantah itu, “bagai mana mungkin saya mengambil uang ke bendahara dan menandatangani kuwitansi padahal uang nya saya berikan pada wartawan”, ucapnya saat ditemui tim Cakra Media Global Grup di ruang kerjanya, Senin (6/10) di Medan.
Pernyataan tersebut dilontarkan Naomi Br. Damanik setelah sebelumnya mencoba memberikan uang transport kepada tim yang hadir namun di tolak.
Merasa dirinya tersudutkan Naomi Br Damanik akhirnya menceritakan semua kebijakan yang berlaku disekolah tersebut saat menyambut kedatangan wartawan.
Tim Cakra Media Global Grup berkunjung dalam rangka konfirmasi sejumlah data yang diduga patut jadi temuan di SMA Negeri 2 Medan pada tahun 2023 dan 2024.
Diantara data yang dipersoalkan adalah kegiatan kesehatan gizi dan kebersihan yang bernilai lebih dari 100 juta rupiah.
Namun menurut keterangan Humas dana tersebut digunakan untuk peralatan UKS diantaranya tempat tidur,obat obatan dan lainnya.
Persoalan uang transport yang diberikan oleh sekolah tersebut, mendapat tanggapan dari Lembaga PILAR PENDIDIKAN yang mempertanyakan dari mana sumber uang yang diberikan tersebut. Apakah uang yang dibagi tersebut bisa dipertanggungjawabkan, ujar Hadi Lubis selaku koordinator investigasi.
Sementara itu kepala SMA Negeri 2 Medan Marsito yang dikonfirmasi terkait hal tersebut melalui whasapppnya nya, hanya menanggapi dingin sambil mengatakan “bentar lagi lah saya hubungi balik bang, kebetulan saya lagi rapat”, ucap nya dari balik telpon.(Tim/Red)