Pekanbaru,BUSERBHAYANGKARA86.COM
Desakan Koalisi Masyarakat Basmi Korupsi (KOMISI) minta Gubernur Riau Abdul Wahid copot Kepsek SMKN.2 Pekanbaru diduga adanya penyalagunaan dan kecurangan dana Bantuan Operasional Sekolah Pendidikan (BOSP) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) di SMKN.2 Pekanbaru Peri Iswandi sudah lama menjabat lebih kurang satu periode.
Tuntutan ini di sampaikan oleh Lukman Syafri, SH selaku ketua Koalisi Masyarakat Basmi Korupsi (KOMISI) Riau kepada wartawan (24/08/25) bahwa Kepsek SMKN.2 Pekanbaru, diduga kuat adanya indikasi penyalagunaan belanja dana BOSP dari Kemendikbud Ristek Ri dan BOSDA dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau tahun 2023/2024 kami uraikan ;
Dana BOSP Tahap Ke I Kemendikbud dan Ristek Ri 2023/2024
1.Biaya penerimaan Peserta Didik baru
Rp. 0
2.Biaya pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca
Rp. 324.735.000.
3.Biaya pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain
Rp 7.210.000.
4.Belanja
pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain
Rp. 0
5.Biaya pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan
Rp. 519.097.093.
6.Belanja yang di maksud pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan
Rp 30.575.000.
7.Biaya langganan daya dan jasa
Rp 168.476.000.
8.Biaya pemeliharaan sarana dan prasarana
Rp 3.859.250.
9.Belanja penyediaan alat multimedia pembelajaran
Rp. 0.
10.Biaya pembayaran honor
Rp 66.108.500.
11.Biaya penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi keahlian, sertifikasi kompetensi keahlian dan uji kompetensi kemampuan bahasa Inggris berstandar internasional dan bahasa asing lainnya bagi kelas akhir SMK atau SMALB
Rp. 0
12.Biaya pembayaran honor
Rp. 489.800.000.
Tahap Ke II Kemendikbud dan Ristek tahun 2023/2024
1.Biaya penerimaan Peserta Didik baru
Rp 0
2.Biaya pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca
Rp. 73.887.500.
3.Biaya pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain
Rp.40.633.047.
4.Biaya pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain
Rp. 0
5.Biaya pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan
Rp.566.730.691.
6.Biaya pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan
Rp. 49.397.500.
7.Biaya langganan daya dan jasa
Rp.183.985.672.
8.Biaya pemeliharaan sarana dan prasarana
Rp. 390.815.362.
9.Biaya penyediaan alat multimedia pembelajaran
Rp.229.130.000.
10.Biaya pembayaran honor
Rp.216.263.160.
11.Biaya penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi keahlian, sertifikasi kompetensi keahlian dan uji kompetensi kemampuan bahasa Inggris berstandar internasional dan bahasa asing lainnya bagi kelas akhir SMK atau SMALB
Rp 0
12.Biaya pembayaran honor
Rp. 494.800.000.
Total Dana
Rp 2.245.642.932.
Sambung Lukman Syafri, SH lagi mengatakan kepada wartawan SMKN.2 Pekanbaru menerima bantuan BOSDA dari Disdik Riau setiap tahun 2024 sebesar Rp.4.372.800.000.
Dugaan kecurnagan dalam ARKAS BOSP dan BOSDA pada setiap laporan manipulatif dalam membuat SPj, yaitu belanja administrasi fantastis mencapai Rp. 1 Milyar lebih untuk ATK sekolah. Kami minta kepada Bapak Kajari Riau Audit laporan ARKAS BOSP dan BOSDA di duga Fiktif, dan terindikasi curang tutur Lukman Syafri.
Dengan bukti permulaan ini kami miliki ujar Lukman Syafri, SH kita minta Bapak Kepala Kejaksaan Tinggi Riau dan Asisten Intelijen dan penyidik Kejaksaan segera panggil dan periksa kepsek SMKN.2 Pekanbaru Peri Aswandi, dengan
bukti dokumentasi BOSP dan BOSDA 2023 dan 2024.
Sementara Kepsek SMKN.2 Pekanbaru saat di konfirmasi via WhatsAppnya 08127695xxx pada tanggal 16 September 2025 bungkam tidak menjawab sampai berita ini di terbitkan.
Tim.